MEMBANGUN KEMBALI HUBUNGAN KEKERABATAN YANG
KOKOH
(BASIS
KELUARGA HARUS KUAT)
Oleh. Juzac. J. Sundoy
Belajar dari
masa lalu
Awal terbentuk hubungan kekeluargaan orang biak itu
di pulau dua, menurut kearifan dan kekuatan tersendiri adalah kerjasama yang bertanggungjawab.
Ini adalah bukti bahwa orang tua di zaman primitive jauh lebih baik system
organisasi yang di dukung dengan nilai-nilai adatnya.
Belajar dari penglaman itu maka kita perlu renungkan
kembali agar menjadi acuan yang disesuaikan dengan perkembangan. Ada banyak
pengalaman baik yang bisa digunakan untuk saat ini. Salah satu contoh, adalah
kerjasama untuk menantang situasi dengan membuat perahu dayung, maka setiap
keterwakilan keret/marga turut membantu, kerjasama ini membawa dampak positif yaitu
mereka berhasil membawa anak-anak mereka keluar dari pulau dua dan belajar di
tanah besar seperti werur dan sausapor dan melanjutkan ke saoka kemudian dan ke
kota-kota di tanah papua, buktinya mereka berhasil dengan memperolah berbagai
prestasi.
Suatu proses pembelajar yang terbaik yaitu belajar
dari mereka (leluhur kita), sebab apa yang di tabur oleh mereka adalah
perubahan dan itu merupakan karya terbesar yang dilukis oleh leluhur dan orang
tua kita dimana awal peradaban itu di ubah menjadi cerah bahkan cemerlang.
Situasi dan kondisi memang beda, tetapi visi dan
misi tidak boleh berbeda. Perkembangan yang terjadi saat ini merupakan
tantangan terutama kecemburuan. Walaupun
demikian kita boleh terus membawa sebagai beban tetapi kita banyak belajar dari
penglaman dengan dasar bahwa semua yang terjadi bukan rencana manusia tetapi
itu adalah rencan Allah untuk penyelamatan, manusia. (kita dapat baca dalam buku ajaib di mata kita, oleh Pdt F.C. Kamma).
Perubahan adalah tantangan namun tantangan adalah
perjuangan. Perkembangan saat ini menimbulkan banyak masalah dan konflik,
inilah tantangan, maka untuk menghadapinya adalah membangun hubungan
kekeluargaan yang lebih kokoh dan kuat ibarat marga/keret dalam satu lingkungan
yang tidak bisa terpisahkan dengan bergandeng tangan, satukan hati dan pikiran
dengan prinsip duduk sama rendah berdiri sama tinggi.
Goresan masa lalu adalah kenangan masa lalu, memulai
sesuatu yang baru adalah pijakan awal untuk perubahan, sikap, tindak dan
perbuatan adalah karya terbesar yang akan tergores sebagai kenangan.
Kesadaran untuk
memandang hari esok
Memulai sesuatu memang membutuhkan proses, tetapi bukan
berarti kita harus menunggu, pekerjaan yang membosankan adalah menunggu. Mari
kita hilangkan perasaan-perasaan yang saling mencurigai, sebab akan menjadi
penghambat terbesar untuk bergesar dari tempat yang satu ke tempat yang lain.
Kita sekarang ditantang untuk merubah semua tingkah-laku kita maka pasti ada
berubah, sebab yang tidak bisa rubah adalah wajah kita.
Mari kita semua harus menyatakan sikap dan melakukan
sesuatu yang terbaik demi masa depan, generasi, dan ketika kita menyatakan
keseriusan dan betul-betul mau merubah (bongkar
kebiasaan lama dan kita mulai dengan sifat dan karakter baru). Komitmen
kita adalah mewujudnyatakan apa yang menjadi impian, dan kita yakin bahwa
kedepan ada perubahan.
Ada beberapa hal yang memaksa kita untuk memulai
yaitu ;
pertama ambil bagian dalam setiap kegiatan, Kita harus
aktif Ketika dalam berbagai pertemuan, misalnya ada perkumpulan atau komunitas
maka harus mengambil bagian, sebab kehadiran kita adalah memberikan sumbangan
pikiran, ingat apa yang kita beri adalah
sangat mahal, kenapa? karena itu merupakan senjata. Banyak sekali
pikiran-pikiran baik yang tidak pernah tersalur, kenapa? Karena tidak ada ruang
untuk kita menyampaikan. Saat ini kita di tantang untuk mengatur semua ide,
akal dan pikiran-pikiran kemudian disatukan dalam satu tulisan maka akan
menjadi satu bacaan untuk orang lain. Banyak sekali kekayaan yang kita miliki
dan tersembunyi, kenapa demikian? Karena kita tidak pernah menyadari hal
tersebut. Tuhan member Hikmat dan marifat yang begitu besar dan berkembang
dalam akal budi kita dan hanya kepada manusia,
sesuatu yang tidak pernah kita syukuri. Dan setiap orang wajib memilikinya menurut
kemampuan masing-masing orang (setiap orang berhak untuk berpikir adalah hak
pribadi).
Yang kedua adalah argumentasi, Ada banyak orang yang beda
pendapat dengan orang lain dan itu yang di sebut argumentasi. Masing-masing orang
akan mempertahankan argumentasinya, dan itu sangat menarik, karena ketika ada
dua orang atau lebih sedang mengadu argumentasinya maka kita harus mengikutinya
dengan baik dan membantu memberikan solusi dengan memahami latar belakang apa
yang sementara di diskusikan, kadang masalah yang di ajukan kurang di terima
oleh orang lain maka ini akan terjadi debat maka di situlah kita muncul untuk
memberikan solusi.
Ada berbagai perkumpulan yang sering berdiskusi
seputar program kerja system manajeman serta masalah keuangan untuk kepentingan
lembaga, dan kegiatan ini terjadi untuk semua organisasi dan menjadi kegiatan
rutin yang tidak pernah putus sepanjang lembaga itu masih aktif, dan persoalan-persoaalan
itu terus menerus menjadi perdebatan anatara pengurus dan pada akhirnya menghasilkan
solusi dan harapan serta kemajuan dalam lembaga tersebut. Ketika perkumpulan
itu menghadirkan banyak orang maka hasil yang di peroleh semakin banyak dan padat
sebab yang didalam lembaga ada kata pro dan kontra, dan itu salah satu istilah
yang sering muncul kalau kita membaca berita Koran maupun kita ikuti diberbagai
siaran, bahkan menjadi perdebatan atau semacam kompetisi mengadu argumentasi
oleh para pihak untuk mendapatkan solusi,
dari hasil kompetisi (argumentasi) itu, inilah kekayaan terbesar dalam
organisasi, sebab diskusi merupakan sarana dan akan semakin hidup apabila di terus
asah maka tujuan akhir akan tercapai dengan gemilang.
Hal-hal lain yang lebih penting lagi adalah
kepentingan untuk melengkapi yaitu ada keterlibat secara rutin, ini dimaksudkan
untuk membiasakan diri dengan mengambil
peran. Salah satu peran kita adalah harus bisa menjadi seorang notulensi
atau menjadi moderator, tetapi juga sebagai pengarah atau menjadi narasumber.
Semua ini penting dan sangat penting dan bisa dijadikan sebagai sarana untuk
pengembangan diri.
Jadikan semua kesempatan untuk belajar sebab
kesempatan yang paling mulia untuk belajar lebih banyak sebab akan mendorong perubahan,
Terima kasih untuk semua yang turut berpikir untuk
menghimpun perkumpulan keluarga besar (keret/marga) untuk menyatakan kebersamaan
dan kesatuan, sebab ketika dihari ini kita berkumpul dan berpikir maka hari
depan akan lebih baik, sebab lebih baik merubah kebiasaan lama dan memulai
sesuatu yang baru untuk kepentingan bersama.
Membina kader dalam
kekuarga.
Setiap oraganisasi memiliki visi dan misi, maka didalam
organisasi keluarga juga harus memiliki visi dan misi misi besarnya adalah
pengkaderan. Setiap organisasi mulai dari pimpinan serta anggotanya dari masa
ke masa selalu berpikir untuk membina kader-kader baru,
Kita harus belajar dari leluhur kita, sebab banyak
pengalaman dari mereka yang harus kita pakai, salah satunya adalah Tete
Armand. Mirino (mayor bin), dia adalah sosok pemimpin yang melahirkan
banyak kader. Pada waktu itu ketika dia di tunjuk untuk memipin keluarga besar
byak di pulau dua berangkat ke raja amapat membayar pajak kepada sultan tidore
disitu dia membuat inisiatif untuk membawa Bapak Yonas nendisa. Peristiwa pada saat itu banyak tantangan dan
hambatan tetapi dengan kebraniannya dia berhasil dan hasil itu menjadikan
banyak pemimpin-pemimpin baik di pemerintahan maupun di kalangan Gereja.
Mari kita belajar dari pengalaman itu untuk terus
menciptakan kader, terutama anak-anak muda yang akan melanjutkan tongkat
estafet dalam organisasi keluarga.
Terima kasih untuk semua pihak yang mau menerima
masukan saran dan pikiran yang disampaikan ini, semoga bermanfaat dan menjadi
inspirasi untuk membangun kebersamaan yang kokoh untuk masa depan. Salam dan
selamat untuk karya baru dalam perubahan keluarga, semoga Tuhan memberkati.
Tabea……………!?
No comments:
Post a Comment