Sunday, July 8, 2018

MEMBANGUN KEMBALI HUBUNGAN KEKERABATAN YANG KOKOH (BASIS KELUARGA HARUS KUAT)


MEMBANGUN KEMBALI HUBUNGAN KEKERABATAN YANG KOKOH
(BASIS KELUARGA HARUS KUAT)
Oleh. Juzac. J. Sundoy

Belajar dari masa lalu
Awal terbentuk hubungan kekeluargaan orang biak itu di pulau dua, menurut kearifan dan kekuatan tersendiri adalah kerjasama yang bertanggungjawab. Ini adalah bukti bahwa orang tua di zaman primitive jauh lebih baik system organisasi yang di dukung dengan nilai-nilai adatnya.
Belajar dari penglaman itu maka kita perlu renungkan kembali agar menjadi acuan yang disesuaikan dengan perkembangan. Ada banyak pengalaman baik yang bisa digunakan untuk saat ini. Salah satu contoh, adalah kerjasama untuk menantang situasi dengan membuat perahu dayung, maka setiap keterwakilan keret/marga turut membantu, kerjasama ini membawa dampak positif yaitu mereka berhasil membawa anak-anak mereka keluar dari pulau dua dan belajar di tanah besar seperti werur dan sausapor dan melanjutkan ke saoka kemudian dan ke kota-kota di tanah papua, buktinya mereka berhasil dengan memperolah berbagai prestasi.
Suatu proses pembelajar yang terbaik yaitu belajar dari mereka (leluhur kita), sebab apa yang di tabur oleh mereka adalah perubahan dan itu merupakan karya terbesar yang dilukis oleh leluhur dan orang tua kita dimana awal peradaban itu di ubah menjadi cerah bahkan cemerlang.
Situasi dan kondisi memang beda, tetapi visi dan misi tidak boleh berbeda. Perkembangan yang terjadi saat ini merupakan tantangan terutama kecemburuan.  Walaupun demikian kita boleh terus membawa sebagai beban tetapi kita banyak belajar dari penglaman dengan dasar bahwa semua yang terjadi bukan rencana manusia tetapi itu adalah rencan Allah untuk penyelamatan, manusia. (kita dapat baca dalam buku ajaib di mata kita, oleh Pdt F.C. Kamma).
Perubahan adalah tantangan namun tantangan adalah perjuangan. Perkembangan saat ini menimbulkan banyak masalah dan konflik, inilah tantangan, maka untuk menghadapinya adalah membangun hubungan kekeluargaan yang lebih kokoh dan kuat ibarat marga/keret dalam satu lingkungan yang tidak bisa terpisahkan dengan bergandeng tangan, satukan hati dan pikiran dengan prinsip duduk sama rendah berdiri sama tinggi.
Goresan masa lalu adalah kenangan masa lalu, memulai sesuatu yang baru adalah pijakan awal untuk perubahan, sikap, tindak dan perbuatan adalah karya terbesar yang akan tergores sebagai kenangan.

Kesadaran untuk memandang hari esok
Memulai sesuatu memang membutuhkan proses, tetapi bukan berarti kita harus menunggu, pekerjaan yang membosankan adalah menunggu. Mari kita hilangkan perasaan-perasaan yang saling mencurigai, sebab akan menjadi penghambat terbesar untuk bergesar dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Kita sekarang ditantang untuk merubah semua tingkah-laku kita maka pasti ada berubah, sebab yang tidak bisa rubah adalah wajah kita.
Mari kita semua harus menyatakan sikap dan melakukan sesuatu yang terbaik demi masa depan, generasi, dan ketika kita menyatakan keseriusan dan betul-betul mau merubah (bongkar kebiasaan lama dan kita mulai dengan sifat dan karakter baru). Komitmen kita adalah mewujudnyatakan apa yang menjadi impian, dan kita yakin bahwa kedepan ada perubahan.
Ada beberapa hal yang memaksa kita untuk memulai yaitu ;
pertama ambil bagian dalam setiap kegiatan, Kita harus aktif Ketika dalam berbagai pertemuan, misalnya ada perkumpulan atau komunitas maka harus mengambil bagian, sebab kehadiran kita adalah memberikan sumbangan pikiran, ingat apa yang kita beri  adalah sangat mahal, kenapa? karena itu merupakan senjata. Banyak sekali pikiran-pikiran baik yang tidak pernah tersalur, kenapa? Karena tidak ada ruang untuk kita menyampaikan. Saat ini kita di tantang untuk mengatur semua ide, akal dan pikiran-pikiran kemudian disatukan dalam satu tulisan maka akan menjadi satu bacaan untuk orang lain. Banyak sekali kekayaan yang kita miliki dan tersembunyi, kenapa demikian? Karena kita tidak pernah menyadari hal tersebut. Tuhan member Hikmat dan marifat yang begitu besar dan berkembang dalam akal budi  kita dan hanya kepada manusia, sesuatu yang tidak pernah kita syukuri. Dan setiap orang wajib memilikinya menurut kemampuan masing-masing orang   (setiap orang berhak untuk berpikir adalah hak pribadi).
Yang kedua adalah argumentasi, Ada banyak orang yang beda pendapat dengan orang lain dan itu yang di sebut argumentasi. Masing-masing orang akan mempertahankan argumentasinya, dan itu sangat menarik, karena ketika ada dua orang atau lebih sedang mengadu argumentasinya maka kita harus mengikutinya dengan baik dan membantu memberikan solusi dengan memahami latar belakang apa yang sementara di diskusikan, kadang masalah yang di ajukan kurang di terima oleh orang lain maka ini akan terjadi debat maka di situlah kita muncul untuk memberikan solusi.
Ada berbagai perkumpulan yang sering berdiskusi seputar program kerja system manajeman serta masalah keuangan untuk kepentingan lembaga, dan kegiatan ini terjadi untuk semua organisasi dan menjadi kegiatan rutin yang tidak pernah putus sepanjang lembaga itu masih aktif, dan persoalan-persoaalan itu terus menerus menjadi perdebatan anatara pengurus dan pada akhirnya menghasilkan solusi dan harapan serta kemajuan dalam lembaga tersebut. Ketika perkumpulan itu menghadirkan banyak orang maka hasil yang di peroleh semakin banyak dan padat sebab yang didalam lembaga ada kata pro dan kontra, dan itu salah satu istilah yang sering muncul kalau kita membaca berita Koran maupun kita ikuti diberbagai siaran, bahkan menjadi perdebatan atau semacam kompetisi mengadu argumentasi oleh para pihak untuk mendapatkan  solusi, dari hasil kompetisi (argumentasi) itu, inilah kekayaan terbesar dalam organisasi, sebab diskusi merupakan sarana dan akan semakin hidup apabila di terus asah maka tujuan akhir akan tercapai dengan gemilang. 
Hal-hal lain yang lebih penting lagi adalah kepentingan untuk melengkapi yaitu ada keterlibat secara rutin, ini dimaksudkan untuk membiasakan diri dengan mengambil  peran. Salah satu peran kita adalah harus bisa menjadi seorang notulensi atau menjadi moderator, tetapi juga sebagai pengarah atau menjadi narasumber. Semua ini penting dan sangat penting dan bisa dijadikan sebagai sarana untuk pengembangan diri.
Jadikan semua kesempatan untuk belajar sebab kesempatan yang paling mulia untuk belajar lebih banyak sebab akan mendorong  perubahan,
Terima kasih untuk semua yang turut berpikir untuk menghimpun perkumpulan keluarga besar (keret/marga) untuk menyatakan kebersamaan dan kesatuan, sebab ketika dihari ini kita berkumpul dan berpikir maka hari depan akan lebih baik, sebab lebih baik merubah kebiasaan lama dan memulai sesuatu yang baru untuk kepentingan bersama.

Membina kader dalam kekuarga.
Setiap oraganisasi memiliki visi dan misi, maka didalam organisasi keluarga juga harus memiliki visi dan misi misi besarnya adalah pengkaderan. Setiap organisasi mulai dari pimpinan serta anggotanya dari masa ke masa selalu berpikir untuk membina kader-kader baru,
Kita harus belajar dari leluhur kita, sebab banyak pengalaman dari mereka yang harus kita pakai, salah satunya adalah Tete Armand. Mirino (mayor bin), dia adalah sosok pemimpin yang melahirkan banyak kader. Pada waktu itu ketika dia di tunjuk untuk memipin keluarga besar byak di pulau dua berangkat ke raja amapat membayar pajak kepada sultan tidore disitu dia membuat inisiatif untuk membawa Bapak Yonas nendisa.  Peristiwa pada saat itu banyak tantangan dan hambatan tetapi dengan kebraniannya dia berhasil dan hasil itu menjadikan banyak pemimpin-pemimpin baik di pemerintahan maupun di kalangan Gereja.
Mari kita belajar dari pengalaman itu untuk terus menciptakan kader, terutama anak-anak muda yang akan melanjutkan tongkat estafet dalam organisasi keluarga.
Terima kasih untuk semua pihak yang mau menerima masukan saran dan pikiran yang disampaikan ini, semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi untuk membangun kebersamaan yang kokoh untuk masa depan. Salam dan selamat untuk karya baru dalam perubahan keluarga, semoga Tuhan memberkati.

Tabea……………!?

No comments:

Post a Comment