Sunday, July 8, 2018

Jokowi, sosok pemimpin yang berasal dari rakyat kecil


Seorang Jokowi, sosok pemimpin yang berasal dari rakyat kecil
Oleh, Juzac.j. sundoy
kesan khusus yang muncul di timur jauh indonesia khususnya papua. Orang papua memandang jokowi sebagai sosok pemimpin yang lahir, hidup dan besar di kalangan masyarakat, bahkan mungkin saat ini beliau masuk dalam jajaran sorang birokrasi karena jokowi sudah memiliki banyak pengalaman hidup yang dijalin  bersama masyarakat tertutama daerah terpencil dan masyarakat yang paling miskin di indonesia. Hal ini dibuktikan saat pa Jokowi berkunjung ke papua khususnya di wets papua kota sorong. Beliau datang dengan rasa kerendahan hati dan jiwa yang rama memilih dan mencari masyarakat. Yang anehnya beliau memilih datang mengujungi masyarakat di kawasan pasar sentral remu dengan menggunakan kendaraan masyarakat paling kecil (ojek). Setelah sudah di pasar mencari posisi masyarakat paling rendah, yaitu mendatangi seorang mama orang papua yang selalu mendapat posisi berjualan di pinggiran pasar yang sebenarnya tidak layak sebagai tempat jualan karena kurang dikunjungi oleh pembeli. Namun demikian beliau memilih lokasi tersebut dan mendekati mama tersebut dan meminta pamit untuk duduk bersama di tampat duduk (bangku jualan) yang selalu di duduki oleh mama tersebut, disatu bangku mereka saling bersebelahan, dengan perasaan rendah hatinya beliau mencoba mengajak mama itu untuk berkomunikasi. Ungkapan bahasa yang sederhana dan perasaan yang paling dekat beliau berkata dengan bahasanya, “mama kalau saya nanti terpilih jadi presiden,  mama tolong ambilkan tempat duduk ini (bangku) yang saya duduk ini, diantarkan ke istana presiden” . sebuah ungkapan kalimat dan gaya bahasa yang begitu sederhana sungguh dan sungguh menggugah hati dan mengandung arti yang paling sederhana dan sangat dimengerti oleh mama tersebut. Dan ini suatu peristiwa besar yang sungguh sangat menganggumkan, terutama bagi orang papua dalam sejarah pemeritah Republik Indonesia, tidak pernah ada bahkan tidak pernah ada peristiwa yang  terjadi seperti ini sejak papua masuk ke pangkuan ibu pertiwi (NKRI), sejak presiden soekarno hingga SBY. Dan peristiwa lain adalah presiden Gusdur pada waktu melakukan kunjungan ke papua untuk membuka tahun baru, namun itu dikawal dan melibatkan banyak kalangan dan perkumpulan masyarakat papua dan gusdur meyampaikan  kata “papua” yang adalah identitas (jati diri orang papua).
Dalam arti sederhana kami melihat sosok seorang Jokowi adalah sosok pemimpin yang berasal dari rakyat yang sederhana yang mau datang ke istana presiden, dengan segala senyum, tawa, suka dan duka yang melekat di masyarakat adalah miliknya yang paling tersembunyi didalam lubuk hati. Hal ini terbukti sebab sebelum melakah lebih jauh kesana beliau sudah datang dan mengunjung masyarakat kecil sekaligus memohon doa restu agar dalam pencalonannya sebagai presiden.
Inilah sebuah mimpi, hayalan dan bayang-bayang tentang perubahan, bahwa akan nampak dan harus diperlihatan oleh seorang Jokowi.
Memilih Datang kepasar dengan menggunakan kendaraan ojek yang merupakan transportasi masyarakat kecil, namun sangat berguna dan berarti serta  bermanfaat untukmendorong perubahan dan membangun bangsa ini. Memilih datang kepasar sebagai pusat aktivitas dan kunjungan masyarakat kecil yang berasal dari kampung-kampung yang paling terpencil yang datang dengan segala aktifitasnya. Mencari dan memilih mama papua yang jualan di pinggiran pasar, sebagai orang yang paling kecil dan rendah, dengan segala usahanya untuk mencari kecukupan eluarga sulit untuk di kenal karena selalu memilih di berjualan di pojok pinggiran pasar. Datang dan Duduk bersama mama sambil bercerita, canda dan tawa bersama orang kecil yang rendah dan tetapi mempunyai jiwa yang besar karena pemimpin harus datang ke rakyat duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Kata Pesanan untuk mengantarkan tempat duduk (bangku) harus diantar ke istana presiden, merupakan ungkapan rasa memiliking dan tidak ada perbedaan, hiam atau putih, lurus atau keriting, itulaha warga negara Indonesia. Kapan ada kecil kecil seperti mama ini terutama orang papua yang bisa datang ke istana dengan membawa bangku yang tidak ada arti dan manfaat itu harus di bahwa ke istana. Suatu kewibawaan yang lugus dan sederhana yang berarti dan bermakna jiwa. Melihat semua orang itu sama sebagai manusia ciptaan Tuhan. Memang istana selama ini hanya milik orang besar, orang kaya, orang berpangkat, dan orang yang berwibawa dan orang birokrasi. Suatu peristiwa dan akan menjadi sejarah baru untuk membangun indonesia yang baersatu dan berdaulat, itu makna untuk menjadi presidan dan masuk ke istana presiden. Istana presiden adalah istana milik rakyat yang harus dikunjungi oleh rakyat kecil yang membawa segala keluh kesah, sebab negara ini akan berubah apabila suara rakyat kecil itu di dengar oleh seorang pemimpin yang lahir dari rakyat dan memimpin rakyat untuk perubahan.
Mari kita melihat sosok seorang Jokowi sebagai pemimpin rakyat yang benar-benar lahir, hidup dan dibesarkan di kalangan rakyat, yang akan lebih memahami apa yang di rasakan oleh masyarakat sekaligus melengkapai dan mengimplementasikan makna dan arti kata NKRI, terutama bagi masyarakat papua yang sudah merasakan bagaimana penderitaan itu dengan memandikan air keringat dan berkumur air mata yang berwarna merah. Harapan dan impian kami Muda-mudahan akan terwujud dan berakhir bersama kehadiran pemimpin rakyat Jokowi yang akan mengubah keringat dan air mata menjadi muara mata air yang jernih dengan membuka perairanya untuk mengalir deras dan menejukan bantin yang paling dalam dan menyegarkan hati dan jiwa serta seluruh sanubari dan insan orang papua di tanah papua.
Dengan terbitnya matahari dari ujung timur Indonesia dan akan memancarkan terang sambil berjalan ke arah barat dan terbenam di ujung barat Indonesia.
ini  sekedar sebagai salah satu ungkapan dan dukungan moral  kepada seorang calon presiden Jokowi - JK, dengan istilah
 (“seorang jokowi dari barat pulau jawa bagian matahari terbenam menyatuhkan pikran bersama seorang Jusuf kala dari timur matahari terbit). Menyatuhkan langkah sambil  Berjalan melalui barat ke timur menyambut fajar pagi yang segar untuk membawa cahaya yang menerangi negara Indonesia yang saat ini di liputi kegelapan yang sangat tersembunyi.

By. Juzack. J. sundoy
Tambrauw wets papua

No comments:

Post a Comment